Perencanaan Kabel dan Busbar pada Panel LVMDP untuk Beban Tinggi

05 Oct 2025 Author : Zulpa Zakir

Dalam setiap proyek konstruksi atau industri, Panel LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel) memegang peranan vital sebagai pusat distribusi daya utama. Saat merancang sebuah panel LVMDP, khususnya untuk beban tinggi, ada dua komponen krusial yang harus direncanakan dengan sangat cermat: kabel dan busbar. Kesalahan dalam perencanaan ini dapat menyebabkan panas berlebih (overheating), jatuh tegangan (voltage drop) yang tidak diinginkan, hingga risiko kebakaran yang mengancam keselamatan.

Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif bagi para engineer dan kontraktor dalam merencanakan kabel dan busbar panel LVMDP secara teknis. Kami akan membahas alur perhitungan yang benar, tips memilih material yang tepat, dan menyajikan contoh kasus untuk memastikan sistem distribusi daya Anda aman dan andal.

Untuk informasi lebih lanjut tentang produk-produk panel listrik kami, Anda bisa mengunjungi halaman produk panel listrik kami.


Mengapa Perencanaan Busbar dan Kabel Sangat Penting?

Busbar dan kabel adalah "jalan raya" tempat arus listrik mengalir. Jika "jalan raya" ini tidak didesain dengan baik, ia akan mengalami kemacetan, yang dalam konteks kelistrikan berarti peningkatan resistansi, panas berlebih, dan kerugian daya.

Beberapa alasan utama mengapa perencanaan ini penting:

  • Keselamatan: Ukuran kabel dan busbar yang tidak sesuai dapat menyebabkan panas berlebih yang berisiko memicu kebakaran.
  • Efisiensi: Panas berlebih berarti energi listrik terbuang percuma, meningkatkan biaya operasional.
  • Keandalan: Jatuh tegangan yang berlebihan dapat merusak peralatan yang sensitif terhadap fluktuasi tegangan.


Tahapan Perhitungan Teknis

Perhitungan harus didasarkan pada standar yang berlaku, seperti SNI dan IEC.


1. Menghitung Arus Nominal (In)

Langkah pertama adalah menghitung arus nominal (In) yang akan mengalir pada busbar dan kabel.

Rumus:
$I_n = P / (\sqrt{3} \times V \times \cos\phi)$

Di mana:

  • $I_n$ = Arus nominal (Ampere)
  • $P$ = Daya total beban (Watt)
  • $V$ = Tegangan sistem (Volt)
  • $\cos\phi$ = Faktor daya (power factor)

Contoh: Untuk beban total 2000 kVA pada tegangan 380V dengan faktor daya 0.85, arus nominalnya adalah:

$I_n = (2,000,000) / (\sqrt{3} \times 380 \times 0.85) = 3570 A$


2. Menentukan Ukuran Busbar (Luas Penampang)

Setelah mendapatkan arus nominal, tentukan luas penampang busbar berdasarkan kerapatan arus (current density) yang diizinkan.

Rumus:
Luas Penampang Busbar ($mm^2$) = Arus Nominal (A) / Kerapatan Arus ($A/mm^2$)

Kerapatan arus standar untuk tembaga biasanya 1.5 - 2.5 A/mm², tergantung pada kondisi instalasi. Gunakan nilai yang lebih konservatif (lebih kecil) untuk amannya.

Contoh: Untuk arus 3570 A dengan kerapatan arus 2 A/mm², luas penampang busbar adalah:

Luas = 3570 / 2 = 1785 $mm^2$

Kemudian, pilih busbar standar yang tersedia (misalnya 100x10 mm = 1000 $mm^2$). Dalam kasus ini, Anda mungkin perlu menggunakan dua busbar paralel per fasa untuk mencapai luas yang dibutuhkan.


3. Perhitungan Ukuran Kabel

Prinsipnya sama dengan busbar. Pilih ukuran kabel berdasarkan arus yang akan dialirkan.

Rumus:
Luas Penampang Kabel ($mm^2$) = Arus Nominal (A) / KHA Kabel

Di mana KHA adalah Kapasitas Hantar Arus dari kabel. Nilai KHA dapat dilihat dari tabel standar yang dikeluarkan oleh pabrikan kabel, yang dipengaruhi oleh jenis isolasi, temperatur, dan cara pemasangan.

Misalnya, jika KHA kabel 300 $mm^2$ adalah 450 A, dan arus nominal yang harus dialirkan adalah 1800 A, maka jumlah kabel yang dibutuhkan adalah:

Jumlah Kabel = 1800 A / 450 A = 4 kabel per fasa.


Tips Pemilihan Material & Desain

  • Tembaga vs. Aluminium: Tembaga lebih sering digunakan untuk busbar karena konduktivitasnya lebih baik dan tidak mudah berkarat, meskipun harganya lebih mahal. Aluminium adalah alternatif yang lebih ekonomis tetapi membutuhkan ukuran yang lebih besar untuk kapasitas arus yang sama.
  • Proteksi Busbar: Pastikan busbar dilapisi dengan isolasi yang tepat (misalnya heat shrink tube) untuk mencegah hubung singkat.
  • Fleksibilitas Kabel: Untuk sambungan ke breaker, gunakan kabel fleksibel atau braided copper link agar lebih mudah diinstalasi dan mengurangi tegangan mekanis pada terminal.
  • Perhitungan Jatuh Tegangan: Setelah memilih ukuran kabel dan busbar, lakukan perhitungan jatuh tegangan. Jika jatuh tegangan melebihi 5%, Anda harus meningkatkan ukuran penampang.

Perencanaan kabel dan busbar yang matang adalah investasi untuk keamanan dan efisiensi jangka panjang. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memastikan panel LVMDP yang Anda rancang mampu menanggung beban tinggi dengan aman dan andal.

Jika Anda membutuhkan bantuan profesional dalam merancang atau memproduksi panel LVMDP, tim ahli kami siap membantu. Hubungi kami untuk konsultasi teknis atau kunjungi halaman tentang kami. Anda juga dapat melihat berbagai pilihan produk panel listrik kami di halaman produk.


Tag

Latest Post